Cerita Hot Perselingkuhan Dengan Om Kece

Posted on

Cerita Hot Perselingkuhan Dengan Om Kece

Cerita Hot Perselingkuhan | Pak Andre adalah ketua RT di daerah tempatku tinggal. Ia sering datang ke rumahku untuk menagih iuran daerah dan biaya air ledeng.

Dia adalah seorang pria berusia sekitar 35 tahunan dan mempunyai dua anak.

Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot tua, buktinya kalau aku lewat di depannya, seringkali matanya jelalatan menatap padaku seolah-olah matanya tembus pandang ke balik pakaianku ini.

Bagiku sih ngak apa-apa, aku malah senang kalau tubuhku dikagumi laki-laki, terkadang aku memakai baju yang sexy kalau lewat di depannya. Aku yakin di dalam pikirannya pasti penuh hal-hal yg jorok tentangku.

Waktu itu aku sedang di rumah sendirian. Aku melakukan fitness untuk menjaga bentuk dan stamina tubuhku. Kebetulan aku memakai pakaian yg enak dipakai dan menyerap keringat dengan belahan dada rendah sehingga buah dadaku yg montok ini agak menonjol keluar terutama kalau sedang menunduk maka kelihatan aku tidak memakai BH.

Waktu aku sedang melatih pahaku dengan sepeda fitness, tiba-tiba terdengar bel berbunyi,” ting… nong…” segera saja kuambil handuk kecil dan mengelap keringatku sambil berjalan ke arah pintu tersebut. Kulihat dari jendela, ternyata Pak Andre yg datang, pasti dia mau menagih biaya ledeng, yg dititipkan ayah padaku tadi pagi.” pikirku

Kubukakan pagar dan kupersilakan dia masuk.

“Silakan duduk dulu Pak” senyumku dengan ramah

“Kok sepi sekali Dik, kemana yang lain ya?” tanya nya

“Papa hari ini pulangnya malam, tapi uangnya udah dititip ke saya kok, Mama juga lagi arisan sama teman-temannya tuh” ucapku

Seperti biasa matanya selalu aja menatapi tubuhku, terutama bagian dadaku yg agak terlihat menonjol. Aku juga sadar kalau dadaku sempat diintip olehnya waktu menunduk untuk menaruh segelas teh untuknya.

“Minum Pak”, tawarku lalu aku duduk di depannya dengan menyilangkan kaki.

Nuansa mesum mulai terasa di ruang tamuku yg nyaman itu. Dia menanyaiku sekitar masalah anak muda, seperti hoby, kuliah, dan lain-lain, tapi matanya terus menelanjangiku.

“Emang dik Cany lagi olah raga yah, soalnya badannya keringatan gitu terus mukanya merah lagi” katanya.

“Iya nih Pak, biasa kan cewek harus jaga badan lah, cuma sekarang jadi pegel banget nih, pengen dipijat rasanya, Bapak bisa bantu pijitin ngak?” godaku sambil mengurut-ngurut pahaku.

Tanpa diminta lagi dia segera bangkit berdiri & pindah ke sebelahku, waktu berdiri kuperhatikan ia melihat tokedku yg menonjol dari balik kaosku, begitu juga kulihat penisnya ngaceng berat membuatku tidak sabar mengenggam benda itu.

“Sini Dik” Aku lalu mengubah posisi dudukku menjadi menyamping dan menjulurkan kakiku ke arahnya.

Dia mulai mengurut paha hingga betisku. Uuuhh… pijatannya benar-benar enak, telapak tangannya yg kasar itu membelai pahaku yg putih mulus hingga membangkitkan birahiku. Akupun mendesah-desah sambil menggigit bibir bawahku.

“Pijatan Bapak enak ya Dik?” tanyanya.

“Iya Pak, terus dong.. mumpung enak nih.. Hmmhh!” aku terus mendesah membangkitkan nafsu Pak Andre, desahanku kadang kusertai dengan menggetarkan tubuh.

Tetapi dia semakin berani mengelus paha dalamku, bahkan menyentuh pangkal pahaku dan meremasnya.

“Hmmmm… Pak!” desahku lebih kuat lagi ketika kurasakan jari-jarinya mengelusi bagian itu…!!!

Tubuhku makin bergetar sehingga nafsu Pak Andre pun semakin naik dan tidak terbendung lagi. Celana sportku diperosotkannya beserta celana dalamku.

“Aawwww…!” aku berlagak kaget sambil menutupi kemaluanku

Melihat reaksiku yg malu-malu kucing ini dia makin gemas saja, ditariknya celanaku yg udah tertarik sampai di lutut, tanganku yg tadinya menutupi kemaluan juga dibukanya sehingga kemaluanku yg berambut lebat itu tampak oleh matanya.

Apalagi klitorisku yg merah merekah dan sudah becek siap dimasuki. Pak Andre terdiam beberapa saat memandangiku yang sudah bugil bagian bawahnya itu.

“Kamu emang sempurna Cany” rayunya

Lalu dia membuka celananya sehingga penis mengacung dengan gagah dan keras. Aku menatap takjub pada organ tubuh itu, begitu besar dan berurat yg sudah tidak sabar lagi aku ingin menggenggam dan mengulumnya.

Begitu pak Andre membuka pahaku lalu membenamkan kepalanya di selangkanganku.

“Hhmm.. wangi, pasti rajin di rawat ya Can…?” godanya waktu menghirup kemaluanku yg kurawat dengan apik dengan sabun pembersih wanita.

Sesaat kemudian kurasakan benda yg lunak dan basah menggelitik vaginaku, Ouuuhh.. lidahnya menjilati klitorisku, dan kumisnya itu terasa menggelitik bagiku, aku benar-benar merasa geli sehingga mendesah ngak tertahan sambil meremasi rambutnya.

Kedua tangannya menyusup ke bawah bajuku dan mulai meremas buah dadaku, jari-jarinya yg besar bermain dengan liar, memencet putingku dan memelintirnya hingga tokedku terasa makin mengeras.

“Pak… Aku mau kayak bapak juga Pak!” desahku ngak tahan lagi ingin mengulum penisnya.
.
“Kalau begitu Bapak di bawah saja ya Can” katanya sambil mengatur posisi kami sedemikian rupa menjadi gaya sex 69.

Aku naik ke atas tubuhnya dan membungkukkan badanku untuk meraih batang penis yang sudah membesar itu.

Kugerakkan lidahku menelusuri pelosok batang itu, buah pelernya kuemut-emut, Oohh.. batang itu begitu gemuk dan lebar, sehingga akupun harus membuka mulutku selebar-lebarnya agar bisa mamasukkan ke dalam mulutku.

Aku mulai mengisapnya dan memijati buah pelernya dengan tanganku. Pak Andre mendesah-desah enak menikmati permainanku, sementara aku juga merasa geli di bawah sana, kurasakan ada gerakan memutar-mutar di dalam Lubag vaginaku oleh jarinya.

Jari-jari lain dari tangan yg sama mengelus-elus klitoris dan bibir vaginaku, Sungguh suatu sensasi yang hebat sekali sampai pinggulku turut bergoyang menikmatinya, juga semakin bersemangat mengulum penisnya.

Selama 10 menitan kami menikmatinya permainan gaya sex 69 itu. dan kami berubah posisi lagi, yang kini aku tertidur terlentang dengan membuka paha untuk memberi jalan ruang penisnya masuk.

Dengan sigap tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Jari tengah dan telunjuknya mengorek-ngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku.

Aouhhhh… Sssshhhh…” aku mendesah ketika jarinya mengocok memekku. Sementara lidahnya makin seru mempermainkan tokedku dengan jilatan-jilatan yang lembut.

Sudah puas dia membuatku mendapatkan fore play yg sempurna .

Kini aku membukakan kedua bibir vaginaku menyambut masuknya penis itu. Setelah kurasakan pas aku mulai menurunkan tubuhku, secara perlahan-lahan penis itu masuk di dalam benaman memekku.

Goyanganku yang liar membuat Pak Andre mendesah-desah keenakan,” Hmmm… Hmmmm… Shhhh” suaranya

Untung dia laki-laki yang kuat untuk berhubungan sex” pikirku di sela-sela goyangan hot

Birahiku udah benar-benar tinggi, nafasku juga udah makin gak teratur, dia begitu lihai dalam bercinta, kurasa bukan pertama kalinya dia berselingkuh seperti ini.” pikirku lagi

Frekuensi goyangannya kutambah, Tetapi ia bisa mengetahui aku udah mau keluar, dia malah menekan-nekan bahuku ke bawah sehingga penisnya menghantam makin dalam dan vaginaku makin terasa sesak.

Sebelum aku benar-benar mencapai orgasme, dia juga memberi sinyal kepadaku bahwa dia akan mengeluarkan sperma juga.

Croot… Crooot… Croott ” sperma itu keluar setelah dia mencabutnya lebih duluan dan mengarahkan ke bagian bibir memeku.

Memekku terasa semakin banjir. Apalagi dia terlihat sangat menikmati mimik wajahku yg sedang orgasme. Cairannya udah meleleh kemana-mana sampai membasahi sofa, untung sofanya dari bahan kulit, jadi mudah untuk membersihkan dan menghilangkan bekasnya.

Tanpa melepas pelukan pak Andre kepadaku, dia menciumi keningku dan turun ke bibirku sebagai pengakhir dari permainan gaya sex tersebut.

Setelah semprotannya mereda pun aku masih mengocok dan mengisap penisnya seolah tidak membiarkan setetespun tersisa. Batang itu kujilati hingga bersih, dan batang itu mulai menyusut pelan-pelan di mulutku.

Kami berpelukan lagi dengan tubuh lemas merenungi apa yg baru saja terjadi. Sofa tempat aku berbaring tadi basah oleh keringat dan cairan cinta yang menetes disana. Masih dalam keadaan bugil, aku berjalan sempoyongan ke dapur mengambil kain lap dan segelas air putih.

Waktu aku kembali ke ruang tamu, Pak Andre sedang mengancingkan lagi bajunya, lalu meneguk air yg aku berikan itu.

“Wah Cany emang benar-benar service full ya” pujinya yang hanya kutanggapi dengan senyum manis.

Setelah berpakaian, aku mengantarnya lagi ke pintu depan. Sebelum keluar dari pagar dia melihat kiri kanan dulu, setelah yakin ngak ada orang, lalu dia menepuk pantatku dan berpamitan.

“Lain kali kalo ada kesempatan kita main lagi yah Dik Cany” ucapnya

“Hehehe… iya pak nanti aku Wechat deh” ucapku yang tadinya sempat aku berikan nama ID WeChatku.

Akhirnya aku pun mandi membersihkan tubuhku dari sperma, keringat, dan air liur. Siraman air menyegarkan kembali tubuhku setelah seharian penuh berolahraga dan beradu syahwat.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,