Cerita Homo – brutalnya satgas

Posted on

CERITA SEX GAY,,,,,,,,
Salah satu keanehan mungkin satu
satunya di dunia adalah pembentukan
satgas pengamanan oleh masing
masing partai setiap menjelang
pemilu. Kan ada instansi resmi yang
mengurusi masalah keamanan dan
pengamanan, tapi entahlah semua
partai di negara ini merasa penting
membentuk satgas pengamanan
sendiri yang terkadang justru
membuat situasi menjadi tidak
aman. Satgas yang dibentuk
umumnya terdiri dari pemuda
pengangguran tak punya kerjaan
tetap, brangasan, hanya berharap
serupiah dua rupiah masuk ke
kantong memanfaatkan moment
pemilu, tak mengerti sama sekali
visi dan misi partai yang disatgasnya
kalau tak percaya anda sesekali
boleh bertanya pada mereka
tentang hal tersebut, maka jawaban
yang anda terima paling paling: “Oo,
it’s ooo”
anda tak mengerti apa yang
disampaikannya dan dia sendiri tak
mengerti apa yang diucapkannya, itu
masih lumayan, dibanding bila
jawaban yang anda terima dengan
mata melotot merah karena
minuman keras dan bentakan keras:
“Mau apa tanya tanya!!!” Malam itu
aku sedang berada disuatu lokasi di
pinggiran kota Makassar, sedang
mencari angin dan mencari kontol
nganggur tentunya. Tak ada yang
istimewa sampai ketika sekelompok
anak muda berbaju loreng dengan
emblem suatu partai yang berisikan
preman kampung yang mau naik ke
kursi legislatif tiba tiba merubungiku:
“Ini dia orangnya, ayo ikut ke pos”
“Apaan sih, gua kagak ada urusan
dengan lo pade” “Jangan banyak
bacot, ayo ikut dulu” “…???” Untuk
tidak menambah kisruh suasana di
jalan aku mengikuti saja permintaan
mereka karena toh aku tidak
merasa bersalah sedikitpun dan
tidak bersangkut paut dengan
mereka, dan yang lebih penting lagi
ke 4 pemuda itu cukup menarik
perhatianku, tinggi kekar bahkan
salah seorangnya mirip pemain bola
asal Jepang, Nakata. Di pos
pengamanan mereka masih ada 2
orang lagi yang menunggu disana,
aku di interogasi dengan gaya
mereka yang slengekan itu dan
ternyata aku dituduh menurunkan
dan merusak atribut partai yang baru
saja mereka pasang. Tentu saja aku
membantah habis habisan dan
menyatakan bahwa mereka salah
identifikasi orang dan secara hukum
mereka tidak berhak
memperlakukan aku seperti itu, tapi
dasar manusia yang tidak
berpendidikan yang aku hadapi maka
segala argumentasi rasanya tidak
berguna bagi mereka, tetap saja
mereka berkeras bahwa akulah
orang yang merusak atribut
partainya “Ngaku aja lo, tak jejelin
kontol baru nyaho lo” “Terserah,
jejelin aja” “Lho lo ngelawan ya” “Ya
gua kan nggak berbuat apapun, kalian
saja yang menuduh yang bukan
bukan” “Apa lo kate, kami menuduh
yang bukan bukan?” Apapun kata
kata yang aku keluarkan selalu saja
di counter oleh mereka sehingga
pokok masalah merusak atribut
partai menjadi kabur dan kini menjadi
masalah melawan omongan mereka.
Aku dibawa kedalam ruangan
tertutup, dan mereka mengikat
tanganku kebelakang tubuh, tentu
saja aku memberikan perlawanan
dan merekapun menjadi lebih
beringas lagi. Pukulan tinju,
tendangan kaki dan sabetan ikat
pinggang mendarat ditubuhku yang
terikat, 4 orang satgas melakukan
penyiksaan fisik terhadapku agar
mengaku sedangkan 2orang lagi
berjaga jaga di depan pos . “Ayo
ngaku aja atau gua jejelin kontol”
“Jejelin aja kalo lo berani” “Apa! lo
homo ya? nah, sekarang masalahnya
sudah berubah lagi khan, tapi aku
melihat kontol mereka udah pada
ngaceng semua membentuk tonjolan
gede di celana seragam lorengnya,
dasar brandalan tengik, mereka
mendapatkan kepuasan ketika
menyiksaku. Seorang satgas
mengeluarkan kontolnya yang gede
item ngaceng tegak dan mulai
menyodokkannya ke mulutku,
sementara tubuhku tergeletak
nungging di meja dengan tangan
terikat kebelakang. Shrieek!
celanaku dirobek dibagian pantat, dan
tentu saja pantatku yang putih mulus
segera terpapar karena aku tak
memakai CD dan segera menjadi
bahan perdebatan mereka siapa
yang berhak menikmati terlebih
dahulu. Akhirnya yang mirip Nakata
tadilah yang disetujui mereka untuk
yang pertama menyodomiku, dan
akhhh… kontolnya gede banget,
kepala kontolnya merekah merah
keunguan dengan urat pembuluh
darah gede gede menghiasi batang
kontolnya yang keras tegang dan
diiringi oleh sorak sorai temannya
kepala kontolnya mulai menyeruak
cincin lobang pantatku tanpa lubricant
aww… atiiit mas, tapi aku tak dapat
berbuat banyak karena kontol gede
lain telah menyumbat mulutku
sampai sedemikian dalamnya
sehingga jembutnya yang lebat telah
membenamkan hidungku. Kedua
satgas jahanam menggenjotkan
kontolnya dengan bringas, buas dan
brutal kedalam lobang pantat dan
kedalam mulutku, semakin kuat
semakin dalam “Hmmph… hmmmph”
aku tak dapat menjawab karena
kontol yang menyumbat mulutku
semakin gede semakin tegang dan
berdenyut denyut didalam mulutku.
Dua kontol satgas lain juga sudah
tegak berdiri merah membiru
mengkilap karena diloco “Isepin
kontol gue juga dong” dua kontol
bergantian masuk kedalam mulutku,
kalau begini mah uenaak juga di
interogasi satgas, dansebuah kontol
lagi ikut bergabung dengan kontol
Nakata di dalam lobang pantatku,
arrggh.. lobang pantatku terkuak
lebar menerima dua kontol gede.
Aroma jantan hormon lelaki muda
sejati mengambang di udara dalam
kamar bercampur keringat, akh…
aku sangat terangsang bila
menghirup aroma lelaki jantan,
pheromone, kata orang pintar. Satu
persatu satgas tersebut mulai
menggigil mengejang dan
memuncratkan pejuhnya diiringi
desahan erangan dan lenguhan
bagaikan kuda jantan mengentotin
kuda betinanya, crrooth crrooth..
arrgh.. crrooth.. crrooth.. argh,
sedotan loe yahud juga ya, pantat
loe lebih enak dari memek euy,
mantaap.. crrooth.. crrooth. Berulang
kali kontol mereka menghamburkan
pejuhnya yang kental, anget, legit
dalam jumlah banyak maklumlah
satgas muda belia dengan gejolak
hormon lelaki yang membuncah minta
segera dituntaskan Keringat
membasahi tubuh mereka yang
kekar berotot, seragam satgaspun
basah kuyup, nafas masih tersengal
sengal puas dan aku sendiri telah
muncrat berulang kali didalam
celanaku hingga basah kuyup licin
oleh pejuhku sendiri, oh shit. “Loe
belon boleh pergi kalo belon bersihin
kontol kami, ayo jilat!” kata salah
seorang satgas memrintahkan aku
untuk menjilatin sampai bersih kontol
kontol gede mereka yang kini
terkulai keluar dari celana loreng
seragam satgas. Aku merayap
mendatangi kontol mereka satu per
satu, aku jilat dengan nikmat sampai
tak setes pejuhpun tersisa
sementara itu si Nakata
mengentotin lagi lobang pantatku.
“Gue pengen lagi neh, enak banget
memek loe” katanya sambil
menghunjamkan kontol gedenya
yang mulai ngaceng kembali akibat
jilatanku pada kontolnya. aku dan dia
bergerak menjilati dari satu kontol
ke kontol temannya yang lain
sementara kontol Nakata masih
tertancap dalam di lobang pantatku.
Aku akhirnya dilepas oleh satgas
partai yang brutal itu setelah
mereka yakin dan puas bahwa aku
bukanlah orang yang merusak atribut
partai mereka. Dengan lunglai badan
babak belur dan pakaian yang
brantakan aku berjalan menuju
kamar kostku, pejuh anget masih
mengalir sedikit demi sedikit keluar
dari lobang pantatku licin membentuk
aliran pejuh ke biji pelerku dan ke
pahaku, geli ah. Sebelum keluar dari
pos satgas si Nakata membisikkan
ketelingaku “Sering sering ke pos
satgas ye” “Oo, it’s ooo” (dah ah! kontol gue ngaceng berat neh!)
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,