Cerita Dewasa Sex Di Hotel Parangtritis

Posted on

 

Dosen Raka yang awaknya sensi dengan Raka, dengan akal dan strateginya pada pada akhirnya Dosen yang bernama Bu Sonia itu dapat diluluhkan oleh Raka. Bahkan Raka-pun bisa ML dengan Bu Sonia ketika mereka sedang pergi Kepantai. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

Cerita Dewasa Sex Di Hotel Parangtritis

Namaku Raka (nama samaran), aku adalah seorang mahasiswa disalah satu universitas swasta di kota Gudeg Jogjakarta. Disini aku akan menuliskan kisah sex nyata yang aku alami dengan dosen cantik muda dan sexy yangsaat itu baru mengajar dikampusku selama 2 bulan. Cerita sex ini Berawal ketika aku ketiduran di dalam kelas ketika di ajar oleh Bu Sonia.

Bu Sonia ini adalah dosen yang paling menggairahkan dikampusku, dia baru berusia sekitar 27 tahun dan masih single. Walaupun dia termasuk dosen yang terbilang disiplin dan killer, namun kecantikan dan keindahan tubuhnya menjadikannya idola para dosen dan mahasiswa laki-laki. Bahkan para mahasiwi-pun mengakui kecantikan dan kemolekan tubuhnya itu.

Saat itu itu aku memang benar-benar sangat ngantuk sekali, karena pada malam harinya aku begadang melihat pertandingan bola sampai jam 4 pagi. Saat itu aku yang duduk dikursi pojok paling belakang aku-pun mnegambil kesempatan untuk tidur. Ketika sedang pulasnya tidurku,

“ Woy, enak banget yang di tidur pulas banget kayak dirumah nenek, ? teriak Bu Sonia dari depan.

Ketika aku tidur aku merasa ada yang teriak kearahku, saat itu aku kira aku bermimpi. Namun tiba-tiba saja ada yang menepuk pundakku, karena itu aku-pun kaget dan terbangun,

“ Enak sekali yah kamutidur, kamu masih mau ikut mata kuliah saya atau tidak, ? ,” ucapnya santai tapi mengancam.

Saat itu dengan setengah sadar dengan mataku yang masih mengantuk sekali melihat samar-samar Bu Sonia ada disamping mejaku. Saat itu aku kira aku bermimpi, hahaha…seiring adanya Bu Sonia disampingku terdеngаrlah tawa serempak teman-temanku,

“ Hahahaha…. Kalau mau bobok dirumah nenek aja, ” tawa teman-temanku, dan celetukan dari salah satu teman kelasku.

Karena suara itu aku-pun tersadar, dan mataku yang tadinya lengket sekali tiba-tiba menjadi cerah, lalu,

“ Sudah-sudah diam kalian semua, kalian mau ibuk hukum sekalian, ” ucap dosenku kepada semua teman kelasku.
Seketika tawa teman-temanku-pun serempak terhenti,

“ Ma… Maaf kan saya Buk, saya niat kog ikut pelajaran Ibuk, maafkan saya yah Buk,” ucapku dengan wajah malu beserta takut.

“ Okey saya maafkan, tapi kamu harus push-up 50 kali didepan teman-teman kamu, hal ini ibu lakukan agar menjadi pelajaran kamu, dan peringatan bagi teman-temanmu, ” ucapnya tegas.

“ Iya buk, ” jawabku singkat.

Saat itu aku-pun kemudian maju kedepan lalu push-up 50 kali. Huhhh… sial sekali nasibku hari ini. Setelah beberapa saat aku-pun menyelesaikan hukumanku, kemudian aku disuruh kembali tempat dudukku. Saat itu aku kembali ketempat duduku dan aku-pun jadi tidak mengantuk lagi akibat push-up 50 kali. Sеtеlаh beberapa jаm, pada akhirnya реlаjаrаn Bu Sonia-pun usai.

Singkat cerita karena hari itu adalah mata kuliah terkahirku, aku-pun segera keluar dari kelas dan menuju kantin untuk makan. Selesai makan tiba-tiba saja aku teringat dengan Bu Sonia, seketika aku-pun menjadi jengkel. Lalu terlintas fikiranku untuk mengerjai motor Bu Sonia. Dengan cepatnya aku-pun menuju keparkiran dosen, aku sudah mengetahui motor Bu Sonia sebelumnya.

Sesampainya diparmiran dosen, aku lihat saat itu tidak ada satpam, dosen, atau-pun para mahasiswa yang melintas. Melihat kesempatan itu kemudian aku-pun segera beraksi untuk mengempesi kedua motor maticnya itu,

“ Cesssssssssssssssssss….. Cesssssssssssssssssss….. , ” suara ban kempes.

Setelah selesai mengempesi motor Bu Sonia, akupun segera menuju parkiran motor mahasiswa dan segera mengambilmotorku untuk memantau Bu Sonia yang biasanya pada jam 15.00 waktunya dia pulang. Dari balik pohon dekat parkiran kampus aku lihat Bu Sonia keluar dan menuju parkiran motor dosen. Saat itu dia nampak terkejut sekali melihat kedua bannya kempes.

Sesaat dia merasa bingung, karena tidak ada pilihan lain dia-pun mendorong motornya keluar dari kampus. Nah saat itulah kesempatanku untuk mengambil kesempatan. Kampusku jauh dari tambal ban ataupun bengkel motor. Melihat dia sedang mendorong motor maka aku-pun segera menghampirinya yang saat itu baru sampai depan kampus,

“ Hlohhh, motornya kog didorong sih Buk, lah itu ban bisa kempes semua Buk???, ” ucapku pura-pura tidak tahu.

“ Iya Nih, Oh iya kamukan tadi yang saya suruh push-up, siapa nama kamu??, ” jаwаbnуа,lalu bertanya namaku sembari melihat jаm tangannya.

Nampaknya saat itu dia sdang buru-buru. Melihat Bu Sonia yang sedang buru-buru aku-pun mendapatkan ide lagi. Jika aku meminjamkan motorku, pasti dia akan berhutang budi denganku, barang kali saja dengan hal ini dia bisa baik denganku dan barangkali jugaaku bisa mengajaknya kencan nantinya, hha, ucapku dalam hati. Lalu,

“ Nama saya Raka Buk, kasihan banget sih si Ibuk, gini aja deh Buk kita tukeran motor aja, terus motor nanti aku bawa kebengkel Ban, soalnya lumayan jauh bengkel bannya buk, ” ucapku menawarkan.

Belum sempat dia menjawab aku-pun menyambung ucapanku lagi,

“ Kelihatanya Ibuk ѕеdаng buru-buru juga yah, udah pakai aja motor saya dulu buk, besoknya motor ibu di tukerkan lagi sama motor saya, Gimana Buk ? ,” ucapku dengan sopan dan penuh trik.

“ KAmu baik sekali yah tennyata Raka, yaudah nggak papa deh, makasih sebelumnya yah Raka. Oh iya ini uang buwat kebengkelnya, ” ucapnya sembari mengulurkan uang 200 ribu.

Saat itu untuk membuat dia semakin berhutang budi padaku aku-pun menolaknya,

“ Udah Buk nggak usah, saya lagi banyak uang nih soalnya menang taruhan bola, hhahaha…? Ucapku lalu tertawa.

“ Dasar anak bandel, yaudah kalau gitu deh, makasih sekali ya Raka, kamu baik deh, ” ucapnya lalu tersenyum manis.

Wuihhh… pada sore itu senyuman Bu Sonia akhirnya terlihat di depanku. Bu Sonia yang saat itu sudah berganti celana jeans ketat dan memakai sweater ketat membuat tubuhnya terlihat montok dan sexy sekali, Ouhhhh… seketika tiba-tiba saja fikiranku menjadi mesum, dan penisku mendadak berdiri,

“ Hehehe… Yaudah ini Buk motornya, ” ucapku sembari menukarkan motorku dengan motornya.

“ Oh iya Raka ini kartu nama Ibuk, nanri kalau ada-apa sama motor Ibu kamu telefon Ibuk Yah !!! yaudah Ibuk duluan yah, soalnya Ibuk masih harus mengajar nih dikampus lain, ” ucapnya.

“ Oh iya silahkan Buk, ” jawabku singkat sembari menerima kartu namanya.

Kemudian Bu Sonia-pun segera bergegas pergi, rupanya Bu Sonia selain cantik dan sexy, ternyata dia ramah juga. Aku yang selalu membawa pompa kecil ditasku unruk berjaga-jaga dijalan, setelah dia pergi aku-pun segera memompa ban Bu Sonia lagi, hhe… cerdikan aku. Setelah itu karena aku merasa capek dan ngantuk aku segera pulang kekostku.

Sesampainya dikost aku-pun segera merebahkan tubuhku di kasur, aku yang tadinya merasa ngantuk tiba-tiba saja aku tidak mengantuk karena teringat Bu Sonia. Sembari tiduran aku membayangkan keindahan tubuh Bo Sonia tadi, andai saja aku bisa ML denganya. Fikiranku semakin terobsesi saja dengan Bu Sonia, aku ingin sekali mesum denganya.

Teringat tadi dia memberikan kartu namnya maka aku-pun iseng-iseng menelefonya. Beberapa kali aku telfon namun tidak diangakatnya, Huh… sial. Namun setelah beberapa saat ada pesanmasuk di Hp-ku, aku lihat ternyata itu pesan dari Bu Sonia,

“ Maaf ini ni siapa yah ?, ” tanyanya didalam sms.

“ Ini raka Buk,” balsaku singkаt.

“ Oh Raka, maaf tadi telefonya nggak keangkat ya Raka, soalnya tadi Ibu sedang mengajar. Ada apa yah Raka, kamu mau minta tukeran motor yah ???, ” tanyanya.

“ Iya sih Buk, tapi nanti kog habis magrib saya pakainya, saya mau kepantai parangtritis menghilangkan kejenuhan Buk, mau ikiut apa Buk,” ucapku mencari alasan agar dia mauperi deganku.

“ Wah asik juga tuh kayaknya tuh, emang kamu pergi sama siapa,” tanyanya didalam sms itu.

“ Sendirianlah Buk, akukan Jones( jomblo ngenes), ” balasku sedikit curhat.

“ Kasihan banget sih kamu, hahahha, yaudah deh sebagai balas budi aku kekamu, biar aku temenin kamu deh, sini aku minta alamat kost kamu, ” balasnya.

Yessssssss… akhirnya terpancing juga nih si Dosen sexy-ku. Dengan fikiran mesum-ku aku-pun membalas pesanya lagi,

“ Wah makasih sekali yah Buk Jl.xxxxxx (alamat aku samarkan), ” balasku memeberikan alamat kostku.

“ Oh disitu, oke deh Raka, nanti aku habis magrib udah didpean kost kamu, ” balasnya.

Yes… bakalan aku modusin nanri kamu dipantai yah. Saat itu aku melihat jam menunjukan pukul 17.00. Sembari menunggu kedatangan Bu Sonia aku-pun segera mandi, selesai mandi aku-pun berdandan seganteng dan sewangi mungkin. Aku sudah tidak sabar lagi menunggu kedatanganya, fikiranku sudah mesum sekali saat itu.

Aku membayangkan tubuhnya indah sekali ketika aku telanjangi,payudaranya yang tidak terlalu besar dan pantatnya yang sedang namun kencang membuat aku terobsesi untuk bercinta denganya. Penis-ku sudah tegang sekali rasanya saat itu, padahal aku baru mebayangkan, gimana nanti kalau aku bisa Ml dengannya,hha.

Singkat cerita jam-pun sudah menunjukan pukul 18.00. Sekitar 15 menit kemudian terdengar ada suara motor yang berhenti didepan kotsku. Kostku yang kebetulan brada didekat pagar kost, kemudian aku-pun mengintipnya, dan ternyata yang datang adalah Bu Sonia. Melihat itu aku-pun segera keluar dan menghampirinya,

“ Akhirnya ibu datang juga, dari tadi aku udah nggak sabar hloh buk menunggu kedatangan Ibu, hhe.., ” ucapku mulai merayunya.

“ Ah kamu tuh gombal deh Raka, oh iya kalau diluar kampus panggil aku Sonia aja deh biar enak Ka, kitakan umurnya nggak begitu jauh, hhe… ” ucapnya.

“ Okey deh Buk, Eh Sonia maksudku, hhe…, ” ucapku.

“ Nah gitukn enak, yaudah yuk kita berangkat, ” ucapnya dengan tersenyum manis.

Saat itu aku-pun segera memasukan motorku dan kami-pun pergi membawa motor matic Sonia. Pada malam itu-pun kami-pun segera berangkat kepantai parangtritis. Sekitar setengah jam kami melakukan perjalanan akhirnya kami-pun hampir sampai di pantai, kurang lebih 200 meter lagi kami sudah sampai. Sebelum kami masuk kepantai kami-pun mencari makan dulu.

Hari itu kami-pun makan disebuah warung lamongan pinggir jalan, kami makan dngan lahapnya karena ternyata kami sama-sama lapar. Setelah makan kami-pun segera menuju pantai. Sekitar 5 menit kami-pun sampai dipantai. Saat itu kebetulan sekali suasana pantai sangat sepi, yah paling ada beberapa pasangan saja yang ada dipantai itu.

Saat itu aku memarkirkan motorku didekat pantai, dan kami-pun segera turun dari motor lalu duduk ditepi pantai layaknya sepasang kekasih yang sedang berpacaran. Kami mengobrol banyak dipantai itu sembari menikmati desiran ombak dan angin pantai yang sepoi-sepoi. Ketika sedang asik-asiknya mengobrol tiba-tiba saja mata Sonia kemasukan pasir,

“ Aduh duh duh, ” ucapnya sembari memegani matanya.

“ Kenapa kamu Son, kamu kelilipan pasir yah, sini biar aku tiupin ???, ” tanyaku.

Wah ini dia kesempatan mesumku,

“ Iya Nih, ” ucapnya sembari masih memegangi matanya.

Saat itu Sonia membuka matanya lebar-;ebar dengan tanganya, kemudian aku-pun memegang kepalanya dan mulai meniup matanya,

“ Huftttttttt… Huftttttttt… Huftttttttt…, ” tiupku.

“ bagaimana udah ilang belum Sonia, ???, ” tanyaku.

“ Belum nih Ka, aduh sakit banget nih, ” ucapnya.

Melihat mata Sonia masih kelilipan, tiba-tiba saja ide mesumku keluar. Saat itu aku berpura-pura tidak sengaja mencium bibirnya ketika aku meniup matanya,

“Aduh maaf Son aku nggak sengaja mencium kamu, tadi ketika meniup tubuh kamu kayak ada yang mendorong badan aku, ” ucapku sembari memasang wajah bersalah.

“ Ah modus kamu Ka, bilang saja kamu gemes sama aku, hahhaha…, tiupin beneran sih sakit banget mata aku nih, ” ucapnya.
Wah rupanya tidak marah dia, kayaknya bisa nih aku rayu dia buwat ML denganku. Saat itu aku-pun semakin berani saja menggoda Sonia,

“ Iya dosenku yang Bawel, yaudah sini aku tiupin, Huffftttt… Huffftttt… Huffftttt…, ”ucapku allau meniupnya.

Saat itu sembari meniup sesekali aku sengaja mencium keningnya,

“ Aduh maaf nggak sengaja lag Son, siapa sih yang ngedorong aku, kan aku jadi mencium kamu lagi, ” ucapku mecari alasan lagi.

“ Ah kamu tuh modus banget, udah ah ini mataku udah enak, makasih yah mahasiwa ganteng bandelku, hhe…, ” ucapnya sembari tersenyum manis kearahku.

Bu Sonia saat itu memujiku ganteng, wah dia khilaf apa sadar yah bilang aku ganteng, hha. Mendengar Bu Sonia yang seperti itu, aku-pun semakin berani menjailinya. Disuasan gelap pinggir pantai yang sepoi-sepoi itu aku mulai merangkulkan tanganku dari belakang. Saat itu aku nekat saja, urusan ditampar atau-pun dimaki urusan belakangan.

Setelah aku rangkulkan dipundaknya aku sangka dia akan marah, sebaliknya tanpa bicara dia-pun menyenderkan kepalanya kepundaku dan kepala menempel dengan pipiku. Melihat kesempatan itu aku tidak mau meyia-nyiakan lagi, aku-pun memebranikan diri mencium rambutnya dan dia hanya diam saja. Oughhh… wangi sekali rambutnya.

Saat itu seketika penis-ku sekejap berdiri, perlahan demi perlahan penis-ku yang ada didalam celanaku semakin tegang saja. Tiba-tiba saja ketika aku sedang asik menciumi rambutnya, tanpa berkata sepatah kata-pun dia memalingkan muka keraahku dan menyambar bibirku begitu saja,

“ Eummmmmmm…., ” lenguhku ketika bibirnya menyambar bibirku.

Nampaknnya Sonia saat itu sudah terbawa suasana mesumku, dengan penuh nafsu aku-pun membalas ciumanya dengan penisku yang sudah ereksi,

“ Eummm… Ssssshhhh…., ” suara desahan kami ketika berciuman.

Tidak kusangka Sonia agresif sekali, sembari berciuman tiba-tiba saja penis-ku diremasnya dari balik celanaku. Oughhh… liar juga ternyata dosen sexyku ini, ucapku dalam hati. Kubiarkan dia meremas-remas penisku. Aku yang tidak mau melewatkan moment sex saat itu aku-pun kemudain meremasi payudara Sonia dari luar,

“ Eughhhhh… Ka, Oughhhh…. Eummmm…, ” desahnya melepas ciuman kami.

“ Kenapa Son… Ssssshhh… enak yah… Oughhh…, ” tanyaku.

Saat itu dia tidak menjawab, lalu tiba-saja dia menciumi bagian leherku,

“ Ughhh… Sshhhhh… geli Son, aku Horny kamu gitukan… Ahhhhh…., ” ucapku nikmat merasakn remasan tanganya pada penisku dan jilatanya keleherku.

Aku benar-benar nafsu sekali saat itu, ternyata Sonia begitu liar menjilati leher dan meremas penisku. Beberapa saat kami-pun smelakukan hal seperti itu. Ditengah panas-panasnya percumbuaan kami, tiba-tiba saja Sonia menghentikan jilatan sexnya itu,

“ Ka, Kita check-in ke motel aja yuk, aku pingin ML sama kamu…, ” ucapnya dengan wajah penih nafsu sex.

Mendengar hal itu aku terkejut sekali, wah tanpa aku harus susah-susah merayu rupanya dia sudah meyerahkan diri kepadaku. Tanpa buang waktu akupun tanpa banyak bicara lalu mengajaknya check-in di motel yang tepat berada dipinggir jalan raya parangtritis sebelum masuk kepantainya. Singkat cerita kami-pun sudah berada didalm Hotel.

Malam itu Soniayang sudah Horny sekali diapun segera melucuti semua pakaian dan daleman-nya (BH dan Celana dalam), sebaliknya aku yang sudah bernafsu tinggi juga aku-pun segera meluciti pakaianku hinga Bugil juga. Saat itu tapa banyak bicara kami-pun segera bergerumul diatas kasur Motel itu. Kami berciuman sembari Sonia berada diatas tubuhku.

Sonia sungguh ganas dan liar sekali, nampaknya dia sudah terbakar oleh nafsu sex-nya. Dia menciumiku sembari dia menggerak-gerakn tubuhnya sehingga vagina dan penisku saling bertemu. Untuk mnegimbangi permainan sex-nya akupun segera meraih pantatnya dan meremas-remas pantanya dengan posisi tertindih dibawah tubuh Sonia,

“ Oughhh… terus Ka, remas panatt aku terus… Oughhh…, ” ucapnya lalu beralih menjilati telingaku.

“ Iya sayang, Shhhh… geli sayang.. Oughhh…, ” ucapku kegelian akrena jilatannya.

Saat itu dari telinga,leher,dada, dan putting susuku dijilat Sonia dengan penuh birahi sex-nya. Rasanya sungguh luar biasa nikmatnya, begitu gelinya sampai tubuhku mengejang dan merinfing. Dia menjilati hampir seluruh tubuhku, hingga pada akhirnya dia berhenti tepat dikejantananku,

“ Sluppppp…Oughhhhh…, ” dikulumlah kejantanatanku.

“ Sssssshhhh…. enak sekali kuluman kamu Son, Oughhh… terusin Son… Ughhh…, ” ucapku menikmati kulumanya.

Penisku terus dikulum dan dikocoknya didalam mulutnya. Sungguh nikmat sekali rasanya, Oughhh… selain mengkulum dia juga menjilati selangkangan dan buah zakarku, sungguh nikmat sekali rasanya. Serasa tubuhku melayang-layang takakruan. Penisku dikulum habis oleh Sonia untuk beberapa menit. Merasa sudah puas mengkulum penisku,

“ Ka, kita pakai gaya 69 yuk, ” ucapnya dengan wajah penuh nafsu sex.

“ Kamu liar juga ternyata yah Son, aku hampir mati merinding kamu jilati seluruh tubuh dan kamu kulum kontol aku, hahaha…, ” ucapku.

“ Hahaha… yaudah yuk ah, ” pintanya.

Lalu dengan segera dia-pun membalikan tubuhnya dengan posisi mulutnya di penisku dan dan vaiginanya tepat diatas wajahku. Tanpa aku minta Sonia-pun segera mengkulumpenisku lagi,

“ Eughhhhhh… Enak Son, terus Son… Ahhhh…, ” ucapku nikmat.

Kemudian aku yang ingin Sonia merasa nikmat juga, kemudia aku-pun segera memegan pantatnya lalu aku hisap-hisap clitoris Sonia,

“ Oughhhh… Sssshhh… Terus isep itil aku Ka,Ssshhh… enak sekali rasanya… Ahhhh…, ” desahnya lalu kemabli mengkulum penisku.

Saat itu terus menghisap-hisap clitoris Sonia dan terkadang aku juga menjilati vaginya dengan sesekali liadahku aku masukan kelubang vagina Sonia. Merasakan perlakuanku itu Soniapun semakin gila saja mengkulum penisku. Dia menyedot dengan nafsu sex yang luar biasa. Tubuhnya juga meliak liak liuk ketika aku menjilati dan menyedot clitorisnya.

Saat itu kami saling menikmati gaya sex 69 kami. Penisku dilumat habis oleh Sonia, dan aku juga melumat habis Bagina Sonia Hingga vagina-nya basah dengan lendir kawinnya. Sekitar beberapa waktu kami melakukan gaya 69, tiba-tiba saja Sonia melepaskan penisku dari kulumanya lalu tubuhnya mengejang, dan kepalanya mendongak keatas,

“ Ahhhhhhhhhhhhh…. Ssssssshhhh… Ouhhhhhh…, ”

Kurasakan tiba-tiba saja ada cairan yang keluar dari memeknya yang terasa asin, rupanya dia telah orgasme saat itu. Melihat itu semakin gemas saja aku menjilati memek Sonia, Aku lumat habis Memek Sonia. Tubuhnya menggelincang tidak karuan sembari terus mendesah dengan masih menggunakan gaya sex 69,

“ Ouhhhh… geli sekali Ka, aku udah nggak kuat Ka… Ouhhhh…, ” desahnya tidak karuan.

Mendengar hal itu-pun aku segera menghentikan lumatanku pada vagina Sonia,

“ Udah nggak kuat kamu Son, Hhe.. yaudah kita Ml yuk, kamu mau diatas apa dibawah ???, ” tanyaku.

“ Aku diabawah aja Ka, aku udah nggak kuat berada diatas, hhhe.., ” ucapnya nampak sedikit lemas karena dia sudah mendapatkan orgasme pertamanya.

Saat itu kami-pun bertukar posisi sex, aku diatas dan Sonia dibawah. Aku yang sedari tadi sudah ingin sekali ML dengan Sonia maka aku-pun segera membenamkan penisku pada vagina Sonia,

“ Blesssssssssssssssss…., Oughhhhhh…, ” lenguhku seiring tenggelamnya penisku didalam vagina Sonia.

Dengan mudahnya aku menembus vagina Sonia. Ternyata Sonia duah tidaklagi perawan, selain itu memeknya yang sudah basah karena jilatanku tadi membuat aku semkin mudah saja menembus vagina Sonia dengan Penis-ku,

“ Eughhhhhh… Ouhhh… Sssshhhh… Ahhh… Ahhh… Ahhh…, ” desah Sonia terus menerus kelaur dari mulutnya.

Mendenagr desahan Sonia aku semakin bernafsu saja. Nafsu sex-ku yang sudah membara membuat aku semakin semangat untuk mennggenjot dosen cantik bertubuh sintal itu. Saat itu menggunakan berbagai gaya sex yang pernah aku lihat di Film Porno. Terkadang kakinya aku angkat satu keatas, kadang juga aku angkat kedua kakinya keatas pundakku sembari aku terus gnjot vaginya.

Tak hanya itu aku juga mennggenjot vaginanya dengan gaya miring, dan pada hari itu aku hampir menggunakan semua gayas sex seperti di film kamasutra. Sampai pada akhirnya aku-pun meminta Sonia membuka lebar kedua pahanya, kemudian tanganku aku arahkan pada kedua buah dadanya yang montok itu dan mulailah aku sodok lagi vagunaya dengan penisku sekuat tenagaku,

“ Ahhhh… Ouhhh…. Brutal sekali kamu Ka, Ouhhh…, ” ucapnya merasakan kebrutalan sodokan penisku pada vagina-nya.

“ Iya sayang, Sssshhh… aku udah mau keluar nih,… aku kelurin dimana, ?, ” ucapku sembari terus meyodok vagina-nya dengan penuh nafsu sex.

Sekitar 10 menit aku menghajar Vagina Sonia dengan liarnya. Aku sungguh bernafsu sekali saat itu, selang beberapa detik aku-pun merasakan akan mendapatkan klimaksku. Dengan cepatnya aku-pun segera mencabut penis-ku lalu sembari aku kocok dan aku arahkan kebuah dadanya, lalu,

“ Crutttttttttttt…. Crutttttttttttt…. Crutttttttttttt…. Crutttttttttttt…., ”

Terseburlah spermaku diatas payudara Sonia, spermaku sungguh banyak dan kental sekali membasahi payudara Sonia. Sembari menikmati semburan spermaku, Sonia melumuri seluruh buah dadanya dengan spermaku dan direma-remasnya dengan berkata,

“ Sperma kamu banyak sekali sayang, Uhhhhh…., ” ucapnya sembari meremas-remas payudaranya.

“ Hehehe.. Iya sayang habisnya kamu bikin aku nafsu banget sih, jadi spermaku juga banyak deh keluarnya, ” ucapku puas sekali setelah mendapatkan klimaksku.

Malam itu kami melakukan hubungn sex hanya dua kali karena hari sudah larut malam. Hubungan sex yang kedua aku lakukan dikamar mandi sembari aku mandi bersama. Setelah mendapatkan klimaksku yang kedua. Kami-pun segera keluar dari hotel tentunya sudah dengan mengenakan pakaian kami kembali.

Setelah kejadian itu, kami-pun menjadi sepasang kekasih, sebagai mahasiswa-nya aku tetap professional jika sedang berada dikampus. Aku selalu menghormatinya jika sedang berada dikampus didepan para mahasiswa dan mahasiswi kampusku. Hubungan kami selalu kami lalui dengan hubungan sex yang yang penuih nafsu dan penuh fantasi sex. TamaT.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,