Aku Mencintai Seorang Wanita dan Seorang Pria
CERITA SEX GAY,,,,,,,,,
Sebut saja aku febri. Aku masih pegaiwai baru di perusahaan swasta, aku baru lulus kulaih bebrapa bulan lalu. Aku memang menargetkan memiliki pasangan hidup yang benar-benar serius saat sudah mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Jadi saat dimana gaji pertama yang aku terima dengan nominal 2x nilai UMR kotaku aku memberanikan diri menembak seorang cewek yang memang sudah dari dulu aku harapkan jadi istriku.
Dialah sahabat dekatku. Sebut saja namanya Winda. Sejauh umurnya lah aku sudah mengenalnya. Dia sahabat ku dari kecil hingga sekarang. Walau rumah kami ahirnya berpisah nyatanya saat menginjak bangku perkuliahan kita disatukan kembali. Entah dari mana rasa cinta itu timbul dan hanya aku pendam karena aku berjanji tidak akan berpacaran kalu belum berpenghasilan sendiri. Tetapi rasa cintaku padanya sudah aku simbolkan dalam sikap dan perilaku saat jalan dneggannya. Diapun menaggapiku dengan positif.
Sama sepertiku. Dia juga tidak berpacaran selama belum berpenghasilan sendiri walu banyak cowok yang mendekatinya. Karena aku terlalu dekat sebgai sahabat terkadang dia mengatakan pada cowok yang menembaknya kalau akulah kekasihnya. Hingga sekarang hal itu terjadi, aku dan dia benar-benar jadian.
Karena umur juga aku dan dia menargetkan pernikahan 2 tahun setalah jadian hubungan kita. Selama itu kami berpacaran bisa saja, lurus-lurus saja sesuai norma agama. Karena kami memang orang-orang beragama.
Dalam perjalanan 2 tahun itulah aku mengalami penyimpangan. Jujur aku memang bisex dimana aku tertarik pada lawan jenis tetapi juga tertarik pada sesama jenis (gay). Jujur ini masih belum satu tahun tapi sudah terjadi dan membuat aku managis.
Awalnya, karena sudah memiliki uang sendiri aku mulai suka nongkrong di pinggir jalan dan berkenalan dnegan banyak orang. Begitupula di dunia maya aku membuat akun gay yang palsu bukan aku. Dari dunia maya itulah aku berkenalan dnegan banyak orang, jujur hal itu sangat menyenangkan. Aku berbincang dengan banyak orang gay tanpa ada rasa canggung.
Walau begitu aku masih lurus-lurus saja. aku tidak melakukan sex walau dalam gay banyak yang mengajak. Aku hanya berniat berteman saja tetapi tidak melakukan sex. Banyak sekali teman-teman gay yang aku kenal, kami saling mengobrol dan bertukar pandangan. Dari saja juga aku baru tahu teman-teman SD, SMP, SMA hinga perkulihan banyak juga yang gay tetapi tidak aku ketahui sebelumnya. Ada juga teman gay yang ahirnya bersahabat dekat dengan diriku karena obrolan kita seperti menyambung dan sama-sama tidak mementingkan sex.
Hingga suatu malam sebuah iblis memasuki hidup kita.
Awalnya kami berdua ngobrol biasa-biasa saja sambil silaturohmi karena masih dalam suasana lebaran. Sebut saja namanya Aar. Sambil mengobrol dan menanton TV di kamarku kami saling tertawa-tawa dan bercanda. Menjelang tengah malam AAr ingin PUP dan minta ijik ke kamar mandi kost ku.
Saat AAr kembali dari kamar mandi itu lah perubahan terjadi. Obrolan kita bukan lagi yang lucu atau yang sederhana. Tetapi lebih cendrung ke masalah sex, bluefilm hingga organ sensitif kita. Hal itu ahirnya membuatku terangsang. Aku memang sama sekali belum pernah melakukan sex, sedagkan dia sudah.
Memang salahku, aku yang merayunya karena aku sudah sangat terangsang. Sebenarnya dia tidak mau karena dia sudah mengganggapku sebagai sahabtnya, menurutnya berhubungan dengan sahabat sendiri sangtlah menjijikkan. Sedangkan aku saat itu terus merangsangnya. Hingga ahirnya sebuah ciuman di bibir, pipi, dada dan ahirnya hingga oral sex pun terjadi.
Mungkin karena ingin memberiku pengalaman bercinta juga ahirnya dia membrikan aku tanda positif untuk melanjutkannya. Lampu kmarpun kami matikan. Seperti pengantin baru aku melakukannya dengan sangat tidak profesional hingga dia yang mengajariku. Dia mengajariku ciuman bibir yang enak, cuman pipi yang enak bahkan cara mempermaninkan punting susu salawan dan oral yang benar. Jujur karena itu pertama kalinya buatku aku benar-benar sangat menikmatinya. Hingga.
Prek… suara benda jatuh terdengar di kamrku. Aar yang sedang menserfisku berhenti dan aku juga bangkit. Dari gelapnya malam aku melihat tasbih yang biasa aku gantung jatuh di lantai. Dari sanalah aku dan Aar berhenti. Kunyalakan lamu dan segera aku pakai pakaianku lagi. begitu juga Aar. Saat aku lihat wajahnya aku seperti melihat dia menagis dan jijik. Enah apa yang terjadi saat itu aku tidak tahu. Tidak ada yang organisme malam itu. Tak lama setelah itu Aar pamit pulang sedangkan aku tidak berbuat apa-apa. Melihat wajanya yang murung membuatku takut menyapanya.
Malam itu aku dan dia tidak bisa tidur. Aku merasa bersalah padanya dan dia juga merasa hal yang sama. Hanya melalui pesan BBm kita ahirnya tahu kalu kita sama-sama bersalah. Tetapi aku lebih merasa bersalah. Hingga ahirnya kita memutuskan untuk tidak berhubungan, bersapa dan bertemu dulu hingga rasa bersalah diantara kami benar-benar lenyap.
Dalam rasa sesal dan salah itu aku tak berhenti hentinya menagis dan meminta maaf pada diriku sendiri dan terutama pada ALLAH SWT. Setiap melihat foto AAr aku selalu merasa bersalah dan merasa berdosa. Saat melihat di BBM fotonya aku selalu langsung menagis akan kesalahan aku terhadapnya.
Tapi anehnya setelah satu minggu perasaan itu menjadi suatu rasa yang aneh. Rasa itu berubah menjadi sebuh rasa rindu yang tak terbendung. Setiap melihat fotonya aku ingin meminta maaf padanya dan memeluknya. Hal itu mirip dengan saat aku jatuh cinta pada winda pada saat pertama kalinya.
Apakah ini namanya cinta gay. Entah aku tak pernah merasakannya. Aku hanya ingin minta maaf pada Aar dan ingin selalu dekat dneggannya. Aku ingin menjadi suatu bagian darinya, bukan sekedar sahabat malamnya. Ya selam ini kami betrmu saat malam hari makanya aku selalu bilang dia sahabat malamku.
Aku tahu dia sama sepertiku. Sejiwa. Dia juga memiliki tuangan dan akan melangsungkan pernikahan tahun-tahun ini. Tetapi kenapa aku bisa merasa kangen dan ingin dekat denggannya. Ini masih belum dua minggu kejadin itu berlangsung. Tetapi kenapa aku bisa sehancur ini jika menginggatnya. Apakah benar ini karena cinta.
Bagimana maunisa bisa mencintai dua orang, sejenis dan lawan jenis hingga rasa cinta pada sang pencipta hampir pudar. Jujur aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku ingin bertemu dengan Aar tetapi aku takut bertemu dengan dirinya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,