Pesta anak Jalanan
24
MAR
Anak jalanan, sebuah fenomena di kota besar
di negara terkebelakang seperti negara kita
ini, miskin, miskin harta walaupun negeri kaya
karena salah urus dan para elite politiknya
lebih mementingkan diri sendiri dan
kelompoknya ketimbang kepentingan bangsa,
miskin moral, tidak ada lagi tokoh yang dapat
menjadi panutan baik tokoh formal maupun
tokoh informal semuanya berlomba menjadi
homo caninus, serigala bagi sesama manusia.
Demikianlah anak jalanan tumbuh kembang
dalam lingkungan chaos, anarkis dan tak
ubahnya manusia primitif diberi baju, struggle
for life, bukan sekedar kiasan tapi sudah
menjadi kenyataan yang sebenarnya karena
setiap harinya mereka harus benar benar
berjuang agar dapat hidup untuk hari itu dan
besok kembali lagi berjuang demikian terus
menerus hari demi hari mereka isi dengan
perjuangan yang tiada henti atau mati.
Anak jalanan, usia pre pubertas sampai usia
puber dimana kehidupan membuat mereka lebih
cepat matang secara seksual, betapa tidak,
setiap malamnya mereka dengan leluasa dapat
menikmati pemandangan yang dapat
membangkitkan gairah seksual, cumbu rayu
heteroseksual maupun homoseksual secara
gamblang berlangsung didepan mata mereka
bahkan entot mengentot antara kontol dengan
memek, antara kontol dengan kontol juga
dengan bebas dapat mereka nikmati dan tidak
tertutup kesempatan untuk sekalian ikut
dalam pergulatan nafsu birahi tersebut atau
bahkan menjadi subjek pelampiasan nafsu
binatang jahanam seorang manusia jalang.
Tidak ada lagi yang menjadi faktor kendala
bagi mereka dalam menumpahkan luapan
hormon jantan yang menggejolak didalam
tubuh mereka, agama? tak satupun diantara
mereka yang mengerti untuk apa ada agama,
norma? inilah norma yang mereka anut
berdasarkan pengalaman hidup mereka
mengharungi jalanan di kota metropolitan,
hukum? lebih lagi mereka tidak mengerti
binatang apakah itu yang namanya hukum,
penegak keadilan? hah… justru tak jarang
kelompok itu pula yang memanfaatkan mereka
tanpa peri keadilan sedikitpun. Jadi hari demi
hari mereka lalui hanya mengikuti naluri dasar
seorang manusia, makan, minum, ngentot dan
tidur, habis perkara… itulah hidup.
Bedeng kosong dibawah jembatan layang itu
tidak seperti biasanya, malam ini kelihatan
ramai berkumpul beberapa pengamen yang
mendendangkan lagu dengan peralatan musik
seadanya, dengan menghidupkan api unggun
dari sisa kayu bangunan, dan minuman keras
murahan beredar dari mulut ke mulut
menghangatkan suasana. Dua orang waria
menari diiringi nyanyian dan alat musik
tersebut, semakin lama tarian waria itu
semakin erotis, mendesah mengerang sambil
mengusap usap sekujur tubuh mereka dan
terkadang sampai mengangkat rok mereka
mempertontonkan paha putih mulus sampai
kepangkal paha membuat kelompok pengamen
jalanan tersebut semakin hot dan bergairah.
Bergantian pengamen jalanan tersebut menjadi
pasangan waria yang menari dan tak jarang
pula tangan mereka menggerayangi tubuh sintal
wariaanjing itu dan sebaliknya tangan gemulai
waria tai kucing tersebut membelai tonjolan
kontol mereka atau mengusap otot dada
mereka yang menonjol dengan penuh
kemesraan . Kini dua orang pengamen muda,
rambut gondrong tebal riap riap menyentuh
bahu mereka yang bidang, kancing baju
terbuka semua menampakkan gelembung otot
dada mereka yang dihiasi pentil gede item
melenting, celana jeans belel robek disana sini
ketat ngepas kepaha dan betis dan cetakan
kontol mereka tercetak tegas dicelana yang
dikenakan, ikut menari bareng dengan kedua
waria tersebut. Gerakan erotik penari jaipong,
gitek, geol, goyang menjadi tema tarian
mereka pada malam itu dan keringatpun
membasahi tubuh muda mereka ditambah lagi
udara hangat dibawah jembatan layang dan
panas api unggun serta kobaran alkohol yang
ditenggak membuat suasana pesta semakin
semarak semakin hot dan semakin liar. “!”
kontol ngaceng orgi anak jalanan.
Aku ikut ngaceng melihat suasana pesta liar
anak jalanan malam itu dan ikut bergabung
dengan mereka, tak ada yang protes ketika
aku duduk dalam lingkaran kelompok mereka
sementara semua mata memandang aksi dua
waria dengan dua pengamen tersebut, semakin
erotik semakin binal dan kontol kontol
penonton semakin ngaceng pula terlihat dari
tonjolan didepan celana mereka pada
menggelembung semua bahkan sudah adapula
celana yang basah bertitik noda precum. Dua
pengamen lain bangkit dari duduk dan ikut
bergabung dengan waria yang sedang menari
bersama dua pengamen sebelumnya,
menempelkan masing masing kontol ngaceng
yang udah keluar dari celana mereka kebokong
waria yang sedang mengeol geolkan pantatnya,
suitan bersahutan menimpali aksi dua
pengamen terakhir, dan suara musik semakin
naik temponya semakin cepat dan semakin
cepat dan kedua waria yang sedang terengah
engah bercucuran keringat baju tersingkap
tetek sebelah keluar rok tergulung sebagian
keatas dan celana merah segitiga melorot
menampilkan daging buah pantat mereka,
perlahan digiring kedalam bedeng kosong
dibawah jembatan layang tersebut diikuti oleh
kelompok pengamen lain. Api unggun sudah
meredup tinggal bara api merah hitam,
nyanyian pengamen telah berganti dengan
desahan dengusan dan lenguhan erotik didalam
bedeng. Kedua waria sedang dientot mulut dan
lobang pantatnya oleh keempat pengamen muda
perkasa, empat pasang pengamen lain saling
ngloco bahkan mulai bergantian saling emut
kontol ngceng temannya dan aku tak dapat lagi
menahan diri untuk tidak segera bergabung
edalam pesta orgi anak jalanan.
Aku menduduki kontol ngaceng seorang
pengamen muda berotot basah kuyup
berkeringat dada bidang terbuka perut rata
berotot six pack dan kontolnya yahud banget,
gede panjang berurat dengan kepala kontol
mengembang mirip helm pasukan Nazi basah
kuyup juga berkeringat bercampur pre cum
dan air liurku ketika aku selomotin sebelumnya.
Ceprot..kontol masuk kelobang pantatku yang
juga sudah basah, sambil cipokan dengan
mulutku dia menghentak hentakkan tubuhnya
sehingga kontolnya semakin dalam semakin
mantap masuk menyeruak lobang pantatku, dan
tubuhku terlempar naik turun dengan lobang
pantat berisi kontol gede panjangnya yang tak
pernah lekang dari anusku. Sebuah kontol lagi
datang diantara mulutku dan mulutnya, kami
cipokan dengan batang kontol berada diantara
mulutku dan mulutnya dan arrggh.. ada sebuah
kontol lagi berusaha bareng masuk dengan
kontolnya kedalam lobang pantatku.
Sementara seorang waria dientot sambil
digendong dan sebuah kontol juga menghajar
lobang pantatnya yang sudah berisi kontol yang
menggendongnya, dia teriak teriak keenakan,
waria yang satu lagi doggy style mulutnya
bergantian dimasuki tiga kontol dan lobang
pantatnya juga digilir oleh tiga kontol…
hnnggh… hnnggh… arrggh… oh fuck me harder,
oh shit, fuck meeeeee…. Desahan, erangan dan
lenguhan jantan dari anak jalanan yang buas
dan liar menghunjamkan senjata
kejantanannya melepaskan beban lonjakan
lecutan hormon lelaki sejati mengisi
keheningan bedeng kosong dibawah jembatan
layang. “!” kontol ngaceng orgi anak jalanan.
Entah berapa batang kontol menghunjam
menyemburkan pejuh dilobang pantatku, entah
berapa batang kontol pula muncrat didalam
mulutku, malam itu insting binatang jalangku
benar benar terpuaskan dibawah jembatan
layang. Menjelang pagi kedua waria itu berdiri
terseok seok dan pulang dengan langkah
tertatih tatih (ha ha ha…, keciaaan deh elo),
pakaian robek nggak karuan, darah mengalir
dari lobang pantat mereka yang udah dedel
dower berlumuran pejuh, kencing dan tai oleh
entotan orgi kontol anak jalanan. Aku masih
terkulai lemas diselangkangan seorang
pengamen, kontolnya masih didalam mulutku
dan dibelakangku seorang pengamen yang
berambut gondrong tebal riap riap dibahunya
memeluk tubuhku dari belakang tertidur pulas
dengan kontolnya masih menancap dilobang
pantatku… ledzaaat, tidur diantara tubuh
ketat lelaki muda jantan perkasa, aroma tubuh
mereka luar biasa mengalahkan aroma parfum
Giogio Armani maupun Hugo Boss, membuat
kontolku kembali ngaceng berdenyut denyut
dipagi buta dibawah jembatan layang, ngloco
sambil mengulum kontol dimulut dan
mengempot kontol lain dilobang pantat…
crrooth… hmmpph… crrooth… hmmpph kembali
aku muncrat.
“!” kontol ngaceng orgi anak jalanan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,